Tidak sedikit warga yang tahu mengenai proyek tersebut. Dari mulai tukang ojek, penjaga kios, atau warga sekitar mengetahui proyek yang memiliki luas 30-an hektare itu.
"Oh, proyek Pak Nazar yang ada di tivi," kata Ruslan seorang pemilik kios di dekat Pasar Babakan Nadang kepada detikcom, Rabu (27/7).
Tidak mudah untuk masuk ke lokasi proyek megah itu. 3 Orang satpam berbaju biru disiagakan di gerbang masuk proyek. "Hanya pekerja saja yang boleh masuk dan keliling. Kalau mau masuk harus ada surat dari pusat. Itu perintah atasan," tegas salah seorang satpam.
Di gerbang tertera papan informasi seputar pelaksanaan proyek. Proyek yang disebut milik negara atau lebih tepatnya milik Kementerian Pemuda dan Olahraga itu memilih PT Yodya Karya sebagai Konsultan Perencanaan, dan PT Ciriajasa Cipta Mandiri sebagai Konsultan Manajemen Industri. Sementara kontraktor pelaksana dikelola secara kerjasama operasional(KSO) oleh PT Adhi Karya dan Wijaya Karya.
"Waktu pelaksanaan 752 hari kalender 10 Desember 2010 s/d 31 Desember 2012," tertulis di papan informasi proyek.
Mengapa dinamakan proyek lanjutan?
Menurut salah seorang warga sekitar yang menolak disebutkan namanya, proyek tersebut diperkirakan berjalan jauh sebelum 2010. Saat itu, proyek yang berdiri di lahan garapan warga tersebut sempat mangkrak. Dia menyebutkan bila proyek yang mangkrak itu merupakan milik seorang miliarder yang masih famili dengan keluarga Cendana. Sejak Desember 2010 pengerjaan proyek berganti dan sepenuhnya ditangani PT Adhi Karya dan Wika.
"Desember 2010 proyeknya berjalan lagi," kata sumber laki-laki itu dalam perbincangan santai.
Selama pengerjaannya, deru mesin backhoe dan crain pengangkut beton menderu-deru setiap hari hingga pukul 24.00 malam. Tidak ada warga yang menurut warga tersebut, tidak ada warga yang memprotes aktivitas proyek senilai Rp 1,2 triliunan itu.
Pantauan detikcom dari sisi depan proyek, terlihat beberapa pekerja tengah melakukan pembangunan pondasi. Puluhan craine dan bachoe terlihat sibuk dengan muatannya. Di sisi kiri proyek, tampak bangunan berkubah dan dipastikan masjid berdiri kokoh. Bangunan tersebut bercat putih.
Dari sisi belakang proyek, terlihat dua bangunan baru selesai sekitar 50 persen. Gedung tersebut memiliki dua lantai. Dari kejauhan tampak aktivitas pekerja di kedua gedung tersebut.
Proyek Hambalang ini ramai dijadikan pembicaraan karena tudingan Nazaruddin adanya 'permainan' yang melibatkan Ketum PD Anas Urbaningrum. Terkait tudingan Nazar ini, Anas sudah membantah dan menyebutnya sebagai fitnah. Bahkan Anas meminta Nazaruddin pulang ke Indonesia dan melaporkan ke KPK kalau ada bukti.
Kejagung sudah melakukan pengumpulan data terkait kasus ini. Namun Jaksa Agung Basrief Arif memberi sinyal kasus ini akan diserahkan ke KPK.
sumber: detik.com
0 Komentar untuk "Mengintip Proyek Basah Hambalang"