Ilmuwan Cilik Tawari Wapres Antena Daur Ulang

Sebanyak 18 finalis Junior Scientist Award (SJA) Kalbe Farma bertemu dengan Wakil Presiden Boediono. Pertemuan berlangsung hangat. Para siswa juga ditemani oleh guru pembimbing. Laiknya orangtua yang berhadapan dengan anak-anaknya, Boediono yang memang senang dengan anak-anak selalu menebar senyum.

Boediono berpesan, anak-anak harus dapat memilih peran yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Dia mendeskripsikan seperti dalam komik.

"Kalau cerita superhero itu selalu pada sisi yang baik, jangan salah pilih. Orang pandai tapi jadi evil guys, penjahat. Harus jadi good guys, tahu mana yang baik dan buruk, mana yang benar dan tidak benar. Jadi ada dua hal, pandai dan tahu mana yang baik, dilakukan mulai sekarang," pesan Boediono di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Jumat 22 Juli 2011.

Lantas, para finalis mengenalkan dirinya masing-masing dan hasil penemuannya. Dalam dialog, Patricia Harjo Utomo, finalis asal SD Marsudirini, Solo menawarkan hasil temuannya kepada Boediono. Siswa kelas 6 ini membuat antena yang berasal dari barang bekas, dan diberi nama Antena Dahsyat.

"Saya membuat antena yang terbuat dari barang bekas, kualitas bagus, tidak kalah dengan buatan pabrik, apa bapak mau pakai?," kata Patricia. Terang saja, tawaran dari peneliti cilik ini membuat Boediono tertawa. "Dengan senang hati, anakku," jawab Boediono. "Bakat marketingnya ada. saya terima nanti," janji Boediono.

Ada juga Sonia Shisuka Shantiro dan Clarissa Tamadi yang membuat model sistem peredaran darah manusia. Kedua siswa SD Tunas Daud itu mengawali penelitiannya karena tak mengerti penjelasan gurunya tentang peredaran darah. "Jadi kami buat modelnya dari daur ulang botol plastik bekas, agar pelajar bisa mempelajarinya dengan nyata," kata Shisuka.

Dari 18 finalis ini, panitia akan mengumumkan pada Senin 25 Juli 2011 untuk diambil sembilan peserta. Hasil penelitian dan temuan dari sembilan peserta ini akan dipamerkan di Jakarta Convention Center (JCC) pada puncak hari ulang tahun Kalbe Farma, 10-11 September 2011.

"Jadi tentu kami juga ingin mendapat feedback dan menyebarkan lebih banyak lagi ke masyarakat hasil penelitian adik-adik kita ini. Jadi nanti pengunjung juga diberi kesempatan untuk memberi voting untuk memberi pilihan, suara mereka, mana penelitian yang favorit," tuturnya.

Program Junior Scientist Award merupakan program yang diperuntukan bagi anak-anak sekolah dasar mulai dari kelas empat hingga enam dari seluruh Indonesia. Program ini merupakan ajang menampilkan karya ilmiah siswa sekaligus kompetisi hasil karya dan kreativitas dalam bidang science.

Dari total 199 peserta, tinggal menyisakan 18 peserta. "Dari 18 finalis ini, adik-adik kita ada yang membuat roket berbahan bakar gula. Ada juga yang meneliti bagaimana membuat alat sederhana untuk menilai kadar air biji-bijian," kata Ketua Panitia, Luhur Budiarto. (eh)

sumber: VIVAnews