panas.web.id

Berita Terpanas Hari Ini

Demi Ayah Sehat, Nissa Rela Donorkan Hatinya


Usianya baru 18 tahun ketika ia memohon-mohon ke orangtuanya agar diperbolehkan mendonorkan hatinya untuk sang ayah. "Bagi saya yang penting ayah bisa sembuh dan sehat lagi karena adik-adik saya banyak," ucap Nissa Azzahra.


Sebagai anak tertua dari 5 bersaudara, Nissa mengaku sedih melihat ayahnya yang sering keluar masuk rumah sakit, sementara adik-adiknya yang masih kecil masih butuh perhatian ayahnya.

Hal inilah yang mendorong Nissa Azzahra untuk berani mengajukan diri sebagai pendonor hati bagi ayahnya.

"Awalnya ada dua pendonor yaitu adik dari ayah dan adik dari umi (ibu), tapi tenyata yang satu tidak bisa menjadi pendonor sedangkan yang adik umi tidak diperbolehkan oleh keluarga," ujar Nissa saat dihubungi detikHealth, Jumat (11/3/2011).

Karena tidak ada donor yang cocok dengan ayahnya, maka Nissa pun berpikir kenapa tidak dirinya saja yang menjadi pendonor karena ia memiliki golongan darah yang sama dengan ayahnya. Tapi niat Nissa ini tidak berjalan mulus, orangtuanya tidak memperbolehkan ia untuk menjadi pendonor.

"Saya sedih lihat ayah keluar masuk rumah sakit, jarang ada di rumah dan bahkan pernah lebaran di rumah sakit. Saya cari tahu gimana caranya agar ayah sehat dan ternyata ini jalan yang harus saya tempuh, jadi saya pasrah saja," ungkapnya.

"Saya berusaha terus memohon-mohon pada orangtua agar diperbolehkan, sampai akhirnya orangtua menyetujui dan saya coba menjalani tes. Ternyata hasilnya lolos," ujar Nissa.

Gadis yang akrab disapa Ica ini menuturkan ia harus menjalani serangkaian tes sebelum akhirnya dinyatakan lolos, seperti tes laboratorium, MRI, CT Scan, USG hingga melakukan biopsi untuk mengambil sedikit jaringan hatinya.

Serangkaian tes yang dijalani Nissa ini pun berbuah manis karena akhirnya tim dokter menyatakan hasilnya cocok dan ia pun bisa menjadi pendonor untuk ayahnya.

Tahap selanjutnya yang harus dilalui Nissa adalah menaikkan berat badannya. Saat itu berat badannya hanya 40-an kg sedangkan untuk operasi dibutuhkan berat badan minimal 51-52 kg. Nissa pun diberi asupan gizi untuk menaikkan berat badannya dan ia hanya mampu mencapai 46 kg saja.

"Karena saya hanya bisa mencapai 46 kg maka hati yang diambil sebesar 50 persen, ini karena ayah butuh hati yang besar, jadi saya 50 persen dan ayah 50 persen," ujar gadis kelahiran Jakarta 17 September 1992.

Setelah semuanya selesai Nissa pun harus menjalani karantina terlebih dahulu bersama sang ayah di rumah sakit selama seminggu sebelum menjalani operasi. Saat akan dioperasi pun Nissa tidak merasa cemas, khawatir atau takut karena ia hanya pasrah saja.

"Kalau hidup ya Alhamdulillah, kalau meninggal berarti memang sudah takdir saya. Bagi saya yang penting adalah ayah bisa sembuh dan sehat lagi karena adik-adik saya banyak," ujar Nissa yang merupakan anak pertama dari 5 bersaudara.

Operasi transplantasi hati pun dilaksanakan tanggal 13 Desember 2010 dan berjalan dengan lancar. Lalu Nissa dirawat di ruang ICU selama 5 hari dan dipindahkan ke ruang intensif atau isolasi selama 2 minggu hingga akhirnya dipindahkan ke ruang rawat biasa.

"Karena yang dioperasi bagian dalam jadi saya tidak merasakan keluhan apa apa, hanya terlihat bekas jahitan yang seperti lambang Mercedes (trisula) yang sesekali terasa ngilu," imbuhnya.

Dua bulan setelah operasi transplantasi hati, Nissa sudah bisa beraktivitas kembali bahkan sudah bisa jalan-jalan ke mall seperti dulu. Hanya saja ada beberapa hal yang belum boleh dilakukannya seperti setir motor, membawa barang yang berat, terlalu capek, mengatur porsi makan karena hatinya belum bisa bekerja maksimal dan juga tidak diperbolehkan untuk begadang.

"Saya sadar diri saja dengan kondisi yang ada, dan saya juga tidak diperbolehkan mengonsumsi minuman soda serta makanan yang mengandung bahan pewarna atau pengawet," ujar mahasiswi semester 2 UHAMKA jurusan sastra Inggris ini.

Nissa pun masih harus melakukan kontrol ke dokter untuk mengetahui perkembangan dari regenerasi sel-sel hatinya. Biasanya dia akan dihubungi oleh dokter untuk melakukan kontrol dan ia tidak berhenti komunikasi dengan tim dokter.

Saat ini Nissa pun sudah merasa sehat dan hal yang membahagiakan dirinya adalah bisa membuat sang ayah sembuh dan sehat kembali.

sumber: detik.com
0 Komentar untuk "Demi Ayah Sehat, Nissa Rela Donorkan Hatinya"

Download Ebook Gratis